Amalan merupakan salah satu cara untuk mengejawantahkan perintah-perintah dari Dzat Yang Maha Spiritual. Dalam menjalankan amalan, terdapat dua kategori yang dapat dibedakan berdasarkan jarak tujuannya, yaitu amal ukhrawi dan amal duniawi. Amal ukhrawi bertujuan jangka panjang, sedangkan amal duniawi bertujuan jangka pendek.
Namun, perlu diingat bahwa kedua kategori amalan tersebut tidak harus dipertentangkan atau dikuatkan salah satunya dengan merugikan yang lainnya. Seorang yang konsentrasi pada amal bertujuan jangka panjang, maka tujuan jangka pendeknya akan teraih dan tertata dengan baik. Sebaliknya, bagi seseorang yang menghendaki amal berjangka pendek, biasanya tujuan jangka panjangnya tidak tertata dengan baik, meskipun amal jangka pendek tersebut dapat memberikan keuntungan dalam jangka pendek.
Menurut istinbath ulama, amal saleh tidaklah memasukkan seseorang ke surga Allah, melainkan menentukan posisi tingkatan seseorang di surga-Nya. Dalam hal ini, semua amalan baik maupun buruk, baik jangka panjang maupun jangka pendek, akan menentukan posisi tingkatan seseorang di surga maupun neraka. Sebagai contoh, informasi khabar yang mengatakan bahwa azab yang paling ringan adalah azabnya Abu Thalib, di mana kakinya menginjak bara neraka dan ubun-ubunya mendidih.
Dalam rangka menjalankan amalan yang baik, iman seharusnya lebih dominan daripada pengetahuan inderawi. Dengan demikian, setiap amalan yang dilakukan haruslah selalu diiringi dengan keimanan yang kuat pada Dzat Yang Maha Spiritual. Wallahu a'lam.
Penulis: Dony Setiawan (Anggota PIP PC IPM Solokuro Periode 2021-2023)
0 Komentar