Dalam kehidupan modern saat ini, kita seringkali dihadapkan pada berbagai pemikiran dan pandangan yang berbeda tentang agama dan keyakinan. Salah satu fenomena yang muncul dalam konteks ini adalah agnostisisme dan pendangkalan akidah.
Agnostisisme adalah pandangan bahwa kita tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi itu ada atau tidak. Hal ini terkadang dianggap sebagai jalan tengah antara ateisme (tidak ada kepercayaan pada Tuhan) dan teisme (kepercayaan pada Tuhan).
Namun, agnostisisme dapat menjadi bahaya jika dianggap sebagai cara untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sulit atau tidak nyaman tentang kepercayaan dan keyakinan kita. Ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan arah atau tujuan dalam hidup, karena tidak memiliki pegangan atau keyakinan yang kuat.
Di sisi lain, pendangkalan akidah terjadi ketika seseorang tidak mempertahankan keyakinannya dengan kuat dan cenderung menerima pandangan-pandangan yang bertentangan dengan ajaran agamanya. Ini dapat terjadi karena kurangnya pemahaman atau pengetahuan tentang agama, atau karena pengaruh lingkungan yang tidak mendukung keyakinan tersebut.
Fenomena pendangkalan akidah dapat mengancam keutuhan dan keberlangsungan agama itu sendiri, karena jika orang-orang tidak mempertahankan keyakinan mereka dengan kuat, maka keyakinan tersebut dapat lenyap dari generasi ke generasi berikutnya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap agnostisisme dan pendangkalan akidah. Kita perlu terus mempertanyakan dan memperkuat keyakinan kita dengan membaca dan mempelajari ajaran agama secara mendalam, serta mempraktikkan nilai-nilai agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kita juga perlu memahami bahwa kepercayaan dan keyakinan adalah hal yang sangat pribadi, dan tidak semua orang akan memiliki pandangan yang sama. Namun, kita harus tetap menghargai perbedaan tersebut dan berusaha membangun hubungan yang baik dengan orang-orang yang memiliki pandangan yang berbeda.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, kita harus terus berjuang untuk mempertahankan keyakinan kita dan menghormati keyakinan orang lain. Kita perlu memahami bahwa kepercayaan dan keyakinan adalah inti dari identitas kita sebagai manusia, dan kita harus tetap berpegang pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita yakini.
Penulis : Saiful Musafichin (Sekretaris Umum PC IPM Solokuro Periode 2021-2023)
0 Komentar