Duhai permadi yang terus mewangi
Ku tuliskan namamu dari meta optik
Menghalau bodohnya manusia
Sendanu, kau masih melihat masa darsa
Bah tali mengikat diri kepada pilar satria
Masa bodoh di hujat malu
Tibalah kau terbangun di tengah goncangan, zaman yang serba di percepat
Bualan di atlas mati tak berbentuk
Sebab itulah manusia akan menenun awan cita-cita
Sebisa mungkin tak akan tergerus dan jangan pernah tergerus
Jangkauan sinyal kemalasan abadi
Banyak asal usul manusia akan terguncang
Jika memang itu terjadi manusia tidak bisa menghindar
Bahkan, sehelai rambut pun manusia tak bisa menghindar
Kemudian coba ku panggil dengan keras
Sendanuuuu , , sendanuuu , , sendanuuuu , , ,
Duhai sendanuuu ,, lihatlah!! Matahari sudah mengufuk jerah
Bulan sudah berhenti menjadi pusaka
Tiada yang istimewa selain bahagia
Sulit sekali membangun bulan purnama keilmuan
Membaca dan daya baca yang sudah gagah bak misteri
Masih adakah?. Ketakutan akan kebodohan itu?.
Tak pernahkah? Kau menoleh kepada kader-kader yang bernama ikatan
Pernahkah?. Kau terbesit pelajar muslim itu sampai mana?. PERNAHKAH?. PERNAHKAH?.
Bahkan kau belum selesai tentang mengapa itu harus pelajar
Mengapa bukan yang lain?.
Identitas yang di koyak-koyak zaman bukanlah sebuah identitas
Sebagian dari definisi itu hanyalah bahagia semu
Wahai penyertaan yang di muliakan
Kebajikan adalah tonggak awal dalam melaju
Langkah yang sudah 67 tahun, dewasa membumbungkan akhlakmu itu
Pendidikan yang berdaya tantangan dan sorakan
Di mana cara yang belajar
Dan di mana cara yang mengajarkan, banyak hikmah
Segala luapan ilmu itu hampir tabuh
BENAR!!Benarrr!! menggebu!!!
Teriakan INDONESIA MERDEKA!!!! INDONESIA MERDEKA!!!
Sorak sorak itu menggetarkan bulu kudupku
Baru beberapa minggu lalu, di sepanjang jalan raya Solokuro
Gerak jalan yang di warnai Api, , Api semangatt yang menyala
Kian Dahsyat!!!!. Kian hebat!! kita merdeka
Tujuh puluh tujuh tahun yang menggelora
Kepada para kader pena mas
Kepada seluruh yang berdamai, dengan ilmu dan akhlak mulia
Wahai kalian yang menatapku debarr
Perjuangan bangsa indonesia, belum paripurna
Pembelajaran yang kita jalani masih sangat dangkal
Pilar emas peradaban, hanya tercapai dengan kerja keras
Belajar dan daya belajar yang besar
Jiwa-jiwa merdeka dari sang kader militan
Jayalah ikatanku, bangkitlah IPM ku tercinta
Atas nama kemulyaan bangsa Indonesia
Jangan koyah!! karena badai asing
Indonesia harus tetap Melaju! MERDEKA
Nama : Nurul Izzah
Asal : PR IPM MTs M 13 Solokuro
Judul : Sendanu Pilar
0 Komentar