Husnudzan adalah setiap pikiran, anggapan dan prasangka yang baik pada orang lain. Terbiasa berhusnudzan atau berprasangkan baik adalah hal yang penting. Kita bisa melakukannya terhadap sesama muslim atau selainnya, selama mereka tidak mengusik dan mendzolimi kita. Dengan begitu tidak akan ada lagi masalah yang timbul karena prasangka-prasangka buruk
Ketika kita berhusnudzan pada orang lain, berarti kita telah menganggap
orang tersebut baik. Sementara, jika
kita berprasangka buruk (su’udzan) terhadap orang lain, artinya
kita menganggap orang tersebut bersalah, hal ini tentu dilarang dalam agama.
Islam telah menganjurkan umatnya agar senantiasa menjaga prasangka baik
terhadap orang lain, karena sesungguhnya menyimpan
prasangka buruk terhadap orang lain termasuk perbuatan tercela.
Kemudian apa saja
bentuk-bentuk dari husnudzan ini, bentuk bentuknya antara lain:
Ø Terbiasa bersikap baik
pada keluarga dan orang lain pada umunya.
Ø Membiasakan diri terhindari
prasangka bukur terhadap orang lain.
Ø Bertaqwa kepada Allah SWT
Husnudzan merupakan salah satu contoh akhalaq atau sikap terpuji
yang bisa kita terpakan dalam kehidupan sehari-sehari. Hal ini diterangkan
Allah SWT. Dalam
firman-Nya:
“Wahai orang yang
beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu
dosa. Dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)
Alumni PDPM 1 PC IPM Solokuro
0 Komentar