Menyelami Hikmah Bersyukur

Berdasarkan tinjauan bahasa, kata syukur artinya berterima kasih. Syukur  berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya. Syukur adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.

Sedangkan menurut istilah, syukur adalah pernyataan terimah kasih kepada Allah SWT. atas  nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita. Prof. Dr. Quraisy Syihab memberi pengertian syukur yaitu, “Menggunakan atau mengolah nikmat Allah SWT. sesuai dengan yang dianugrakan.”

Pengertian di atas memberikan kejelasan bahwa bersyukur tidak sekedar ucapan, tetapi juga harus dibuktikan dengan sikap dan tindakan untuk memanfaatkan secara optimal seluruh nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah SWT. Kepada kita. Nikmat yang telah kita terima itu, kita pasti tidak akan dapat menghitung, maka harus diyakini bahwa hal itu merupakan bukti kemurahan dan kasih sayang Allah kepada semua makhluk. Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 18.

Artinya: “Dan jika kamu    menghitung   nikmat   Allah,   niscaya    tidaklah   dapat menghitungnya   (seluruhnya).  Dan  sesungguhnya  Allah itu maha pengampun lagi maha penyayang.” (Q.S. An-Nahl:18)

Nikmat  yang  telah  kita  terima  itu  wajib  kita  yakini  bahwa  tidak  ada  yang melimpahkannya selain Allah SWT. Setelah meyakini, kitawajib menyatakan rasa syukur sedalam-dalamnya. Perintah ini sebagaimana firman-Nya yang tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 152.

Artinya: “... Dan bersyukurlah kepada-ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-ku.” (Q.S. Al-Baqarah: 152)

Pandai bersyukur merupakan salah satu akhlak terpuji yang harus senantiasa kita juga dalam  perilaku  sehari-hari, sehingga  kita  akan  mendapatkan   tambahan  kenikmatan sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah SWT. Kalau kita mengingkari (kufur)  atas nikmat-Nya itu, Allah akan menurunkan siksa (azab) yang pedih. Allah telah menegaskan hal itu sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Ibrahim ayat 7.

Artinya:  “ jika kamu bersyukur pasti bertambahlah (nikmat-Ku)  untukmu. Dan bila kamu kufur, maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih.”  (Q.S.Ibrahim:7)

Apabila kita segera menyadari bahwa kita baru saja mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT.. maka ucapan terima kasih kepada Allah akan segera terucap pula. Hal itu memberi pemahaman bahwa syukur dapat dilaksanakan kapan pun dan dimana pun saja. Untuk mempermudah lisan dan hati kita mengucapkan syukur maka setiap hari kita harus merenungkan betapa banyak anugerah yang telah kita terima, sehingga mudah bagi kita untuk bersyukur. Dengan demikian Allah akan memenuhi jaji-Nya untuk menambah nikmat kepada kita.

Kemudian apa hikmah yang kita dapatkan ketika kita rajin meningkatkan rasa syukur kita? Allah telah berjanji akan menambah nikmat bagi orang-orang yang bersyukur. Janji Allah pasti dipenuhi sehingga memberi semangat bagi siapa saja untuk selalu mensyukuri nikmat Allah. Adapun dampak positif dari syukur itu, adalah sebagai berikut.

a.     Terjauhkan dari sifat rakus dan tamak, karena orng yang pandai senantiasa menyadari bahwa semua nikmat datangnya dari Allah SWT.

b.      Orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah akan selalu bersyukur karena Allah menambah nikmat kepada orang yang pandai bersyukur.

c.     Terhindar darui sifat kufur nikmat karena dengan bersyukur berarti ia telah merendah di hadapan Allah dan tidak sombong.

d.     Menambah pahala karena telah melakukan sebagian dari perintah Allah, baik rasa syukur itu sendiri maupun tindakan yang menyertainya. Misalnya bersyukur setelah  panen, ia telah menjalankan perintah untuk syukur dan memenuhi untuk zakat mal.

Dengan bersyukur kita telah melakukan akhlak terpuji, terhindar dari sifar tamak dan kufur nikmat, serta hati kita menjadi tentram bahagia. Cara kita bersyukur dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

a.        Syukur dengan lisan dan hati. Syukur dengan lisan artinya mengakui secara lisan bahwa segala kenikmatan itu datangnya dari Allah semata, dan lisan kita mengucapkan kalimat ALHAMDULILLAH. Sedangkan  syukur  dengan  hati  artinya  hati  kita  terdorong  untuk  menyadari  bahwa segala kenikmatan itu datangnya dari Allah semata

Syukur  dengan  perbuatan,  yaitu  syukur  yang  diwujudkan  dengan mempergunakan  kenikmatan  Allah  dalam bentuk  peribadatan  yang  diridai  dan diperintahkan oleh Allah. Manfaat dari syukur dengan perbuatan itu untuk orang yang melakukannya, bukan untuk orang lain.

=====================
Syifa Qolbiyatur Rahmah
Alumni PDPM 1 PC IPM Solokuro

Posting Komentar

0 Komentar