Putus asa adalah sikap atau perilaku yang merasa bahwa dirinya telah gagal atau tidak akan mampu dalam meraih suatu harapan atau cita-cita, dan ia tidak mau berusaha untuk melanjutkan apa yang diinginkan.
Putus asa berarti habis harapan, tidak ada harapan lagi. Seseorang dikatakan putus asa apabila tidak lagi mempunyai harapan tentang sesuatu yang semula hendak dicapai.
Penyebab seseorang putus asa biasanya karena terjadinya kegagalan yang berulang kali dalam mencapai cita-cita atau pengharapan sesuatu.
Sebenarnya penyebab seseorang putus asa bukan hanya berasal dari persoalan yang dihadapi semata-mata, melainkan bagaimana cara mensikapi persoalan tersebut.
Dampak Negatif Putus Asa
Putus asa termasuk akhlak tercela, dampaknya amat negatif bagi diri sendiri dan keluarga.
Adapun dampak negatif putus asa antara lain, yaitu:
a. Merugikan diri sendiri karena membuang waktu, energi dan potensi yang dimiliki.
b. Susah untuk mencapai kemajuan karena tidak berani berbuat, dan khawatir menanggung kegagalan lagi.
c. Orang putus asa berarti kehilangan gairah dan semangat untuk mencapai sesuatu yang semula diharapkan.
Putus asa biasanya diikuti dengan sikap masa bodoh, tidak mau lagi berusaha. Islam mendidik umatnya agar tidak putus asa dari rahmat Allah. Sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ
Artinya: Dan janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang orang kafir (QS.Yusuf:87)
Berikut ini merupakan sikap seseorang yang mencerminkan orang putus asa, antara lain:
a. Bermalas-malasan setelah mengalami kegagalan dalam suatu usaha.
b. Tidak bersemangat untuk meneruskan usahanya yang gagal.
c. Tampak murung dan tidak memiliki gairah untuk berusaha lagi.
d. Mudah terpancing emosinya sehingga cepat marah walaupun dengan sebab yang kecil saja.
Setiap orang Islam harus menghindarkan diri dari sifat putus asa, adapun cara untuk menghindarkan diri dari putus asa, antara lain:
b. Tidak bersemangat untuk meneruskan usahanya yang gagal.
c. Tampak murung dan tidak memiliki gairah untuk berusaha lagi.
d. Mudah terpancing emosinya sehingga cepat marah walaupun dengan sebab yang kecil saja.
Setiap orang Islam harus menghindarkan diri dari sifat putus asa, adapun cara untuk menghindarkan diri dari putus asa, antara lain:
a. Merenungi kegagalan yang dialami orang lain sehingga dapat memperoleh perbandingan dari pengalaman pahit orang lain.
b. Selalu yakin bahwa Allah SWT, akan memberi jalan keluar atas persoalan yang di hadapi apabila dirinya dekat dengan Allah SWT.
--------------------------------------------
Bilqis Talitha HanimPR. IPM MTsM 13 Solokuro
0 Komentar