Mengulik Makna Sabar

Oleh : Naili Ailiya Ayuni
PR IPM MTs Muhammadiyah 07 Takerharjo

Apa sih itu sabar? Sabar bisa kita artikan  sebagai sikap kita yang kuat ketika menghadapi setiap penderitaan maupun segala sesuatu yang tidak kita senangi dengan memasrahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Dengan kata lain sabar adalah tahan uji dalam menghadapi segala bentuk suka dan duka dengan ridha dan ikhlas seraya berserah diri hanya kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surat Luqman ayat 17 yang artinya: “Bersabarlah terhadap musibah yang menimpa engkau”

Sabar sendiri dapat kita bagi menjadi 3 macam: yang pertama adalah sabar dalam ketaatan. Apa yang dimaksud dengan sabar dalam ketaatan? Apa hubungannya sabar dan taat?. Jadi ketika kita menjalankan ketatan kepada Allah SWT., tidak jarang kita mengalami gangguan, halangan atau godaan yang mungkin bisa membuat kita lelah, letih, bosan atau bahkan ingin berhenti melakukan ketaatan tersebut. Sebenarnya gangguan-gangguan tersebut berasal dari setan yang ingin agar kita jauh dari Allah. Setan beruasa menghiasi keburukan, sehingga keburukan tersebut nampak indah, dan membisikkan gangguan dan godaan pada kita sehingga kita melihat amalan kebaikan nampak seperti sangat membosankan.

Nah! Allah memerintahkan kita untuk senantiasa sabar dalam menjalani ketaatan. Artinya kita harus tetap berusaha istiqomah dalam ketaatan dan menepis segala gangguan dan godaan yang ada.

Selain sabar dalam ketaatan, ada juga sabar dalam menghadapi musibah. Artinya segala bentuk musibah yang Allah berikan pada kita harus kita hadapi dengan kesabaran. Ketika kita sedang mengalami musibah, sering kali kita berteriak mengeluh dan marah-marah, padahal dengan marah-marah, kita tidak akan dapat menyelesaikan musibah yang sedang kita hadapi, justru kemarahan kita akan membuat musibah kita semakin terasa berat dan sulit untuk diselesaikan.

Dari pada kita marah-marah nggak jelas, lebih baik kita berusaha untuk mencari titik terang yang dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi tersebut. Karena dengan begitu, musibah yang kita hadapi akan semakin terasa ringan dan mudah untuk diselesaikan.

Adapun jenis sabar yang terakhir adalah sabar dari maksiat. Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal, setan selalu berusaha menipu kita. Sesuatu yang berbau kemaksiatan pasti dihiasi dengan keindahan dan kenikmatan. Tentu kita mengenal satu ungkapan bahwa “Jalan menuju surga itu sangat terjal dan menanjak, sedangkan jalan menuju neraka itu sangat mulus dan landai”.

Ungkapan ini mengisyaratkan pada kita bahwa setan memiliki banyak sekali tipuan untuk menggelincirkan kita pada neraka Allah. Oleh karena itu, kita perlu kesabaran untuk menolak segala bentuk kemaksiatan.

Tingkat kesabaran kita merupakan salah satu tolak ukur dari tingkat kualitas keimanan kita. Oleh karena itu kesabaran adalah hal penting yang harus kita perhatikan. Kesabaran kita di dunia akan membawa kita pada kehidupan akhirat yang indah, yakni surga yang kita harapkan bersama.

*Disunting oleh PC IPM Solokuro


Posting Komentar

0 Komentar