Apa sih itu sabar? Sabar bisa
kita artikan sebagai sikap kita yang
kuat ketika menghadapi setiap penderitaan maupun segala sesuatu yang tidak kita
senangi dengan memasrahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Dengan kata lain sabar
adalah tahan uji dalam menghadapi segala bentuk suka dan duka dengan ridha dan
ikhlas seraya berserah diri hanya kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surat
Luqman ayat 17 yang artinya: “Bersabarlah
terhadap musibah yang menimpa engkau”
Sabar sendiri dapat
kita bagi menjadi 3 macam: yang pertama adalah sabar dalam ketaatan. Apa yang
dimaksud dengan sabar dalam ketaatan? Apa hubungannya sabar dan taat?. Jadi
ketika kita menjalankan ketatan kepada Allah SWT., tidak jarang kita mengalami
gangguan, halangan atau godaan yang mungkin bisa membuat kita lelah, letih,
bosan atau bahkan ingin berhenti melakukan ketaatan tersebut. Sebenarnya
gangguan-gangguan tersebut berasal dari setan yang ingin agar kita jauh dari
Allah. Setan beruasa menghiasi keburukan, sehingga keburukan tersebut nampak indah,
dan membisikkan gangguan dan godaan pada kita sehingga kita melihat amalan
kebaikan nampak seperti sangat membosankan.
Nah! Allah
memerintahkan kita untuk senantiasa sabar dalam menjalani ketaatan. Artinya
kita harus tetap berusaha istiqomah dalam ketaatan dan menepis segala gangguan
dan godaan yang ada.
Selain sabar dalam
ketaatan, ada juga sabar dalam menghadapi musibah. Artinya segala bentuk musibah
yang Allah berikan pada kita harus kita hadapi dengan kesabaran. Ketika kita
sedang mengalami musibah, sering kali kita berteriak mengeluh dan marah-marah,
padahal dengan marah-marah, kita tidak akan dapat menyelesaikan musibah yang
sedang kita hadapi, justru kemarahan kita akan membuat musibah kita semakin
terasa berat dan sulit untuk diselesaikan.
Dari pada kita
marah-marah nggak jelas, lebih baik kita berusaha untuk mencari titik terang
yang dapat menyelesaikan masalah yang kita hadapi tersebut. Karena dengan
begitu, musibah yang kita hadapi akan semakin terasa ringan dan mudah untuk
diselesaikan.
Adapun jenis sabar
yang terakhir adalah sabar dari maksiat. Sebagaimana yang telah dijelaskan di
awal, setan selalu berusaha menipu kita. Sesuatu yang berbau kemaksiatan pasti
dihiasi dengan keindahan dan kenikmatan. Tentu kita mengenal satu ungkapan bahwa
“Jalan menuju surga itu sangat terjal dan menanjak, sedangkan jalan menuju
neraka itu sangat mulus dan landai”.
Ungkapan ini
mengisyaratkan pada kita bahwa setan memiliki banyak sekali tipuan untuk
menggelincirkan kita pada neraka Allah. Oleh karena itu, kita perlu kesabaran
untuk menolak segala bentuk kemaksiatan.
Tingkat kesabaran
kita merupakan salah satu tolak ukur dari tingkat kualitas keimanan kita. Oleh
karena itu kesabaran adalah hal penting yang harus kita perhatikan. Kesabaran
kita di dunia akan membawa kita pada kehidupan akhirat yang indah, yakni surga
yang kita harapkan bersama.
*Disunting oleh PC IPM Solokuro
0 Komentar