Sampah Plastik di laut, Masalah yang Serius!

 

Indonesia adalah Negara Maritim, yaitu negara yang berada dalam kawasan laut yang luas. Berbagai macam jenis hewan laut semuanya hampir ada di indonesia, jadi tepat jika ada jargon yang mengatakan bahwa "Sebagai Negara Maritim , perairan indonesia menjadi surga bagi keanekaragamaan hayati". Tetapi hal ini sangat disayangkan, karena indonesia menjadi perairan kedua didunia yang menyimpan sampah plastik terbanyak. sampah plastik yang dibuang kelautan hampir mencapai 8 juta ton per tahun, sekitar 80% Berasal dari aktivitas yang ada di darat yakni industri, saluran pembuangan, limbah yang tidak di proses, pariwisata. Sedangkan 20% nya berasal dari kegiatan yang dilakukan di laut yakni perikanan, transportasi laut dan industri lepas pantai. Jika hal ini dilakukan terus terusan maka kehidupan hewan hewan laut semakin terancam, sebagi contohnya adalah penyu, tidak sedikit penyu penyu yang tersangkut kumpulan sampah, bahkan sangat banyak hewan hewan laut yang memakan sampah plastik dan mikroplastik, dan ini sangat bahaya untuk kehidupan hewan laut, sampah yang mengandung zat kimiawi pada hewan bisa menimbulkan luka fisik di saluran usus, translokasi ke jaringan atau organ lain, penurunan berat badan yang signifikan, pengurangan aktivitas makan yang signifikan, dan cacat perkembangan.


Lalu bagaimana cara kita mengatasi masalah ini?

Permasalahan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah ataupun industri terkait, masyarakat juga perlu berperan aktif dan turut berkontribusi. misalnya, sebisa mungkin menghindari penggunaan barang barang yang berpotensi jadi sampah. Mengolah sampah menjadi produk bermanfaat, teknologi yang semakin maju sangat mendukung untuk hal ini, seperti contohnya mengkonversikan sampah menjadi energi, membuat bio plastic berbahan dasar singkong atau yang lainya. Namun yang paling penting adalah kesadaran diri sendiri untuk dapat mengurangi polusi sampah plastik. Karena jika masalah ini dibiarkan, maka akan berdampak pada kegiatan ekonomi indonesia yaitu penurunan pendapatan negara dari sektor kelautan.Daffa Anggara Baihaqi & David Indra Cahya

Posting Komentar

0 Komentar