Sampah plastik merupakan permasalahan
lingkungan hidup yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Artikel ini akan membahas masalah pencemaran
sampah dan cara melestarikannya
Penggunaan produk plastik secara tidak ramah
lingkungan menyebabkan berbagai masalah lingkungan hidup yang serius. Sampah
plastik tidak hanya menjadi masalah di perkotaan, namun juga di lautan. Dampak
negatif sampah berbahan plastik tidak hanya merusak kesehatan manusia, membunuh
berbagai hewan dilindungi, tetapi juga merusak lingkungan secara sistematis.
Jika tidak dikelola serius, pencemaran sampah jenis ini akan sangat berbahaya
bagi kelanjutan planet bumi.
Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik adalah salah satu sumber
pencemaran lingkungan hidup di Indonesia. Plastik merupakan produk serbaguna,
ringan, fleksibel, tahan kelembaban, kuat, relatif murah. Karena berbagai
kemudahan tersebut, seluruh dunia bernafsu untuk menghasilkan lebih banyak
produk berbahan baku plastik. Namun, tanpa disadari, karakter dasar plastik, ditambah
cara penggunaan yang tidak ramah lingkungan, ia justru merusak lingkungan
hidup.
Manfaat penggunaan produk plastik harus
diimbangi dengan kalkulasi dampak negatif yang dihasilkannya. Dalam satu hal,
penggunaan plastik memang menjaga produk segar lebih tahan lama. Penggunaan
plastik juga memungkinkan pembuatan peralatan kesehatan, meningkatkan efisiensi
transportasi, memiliki potensi besar digunakan dalam teknologi energi
terbarukan. Meski demikian, bahaya akibat sampah plastik, zat aditif beracun dalam
plastik – pewarna plastik, bahan baku seperti bisphenol A (BPA) – telah
meningkatkan kesadaran konsumen untuk produk yang lebih ramah lingkungan.
Penyebab Pencemaran Plastik
Mungkin sebagian kita beranggapan bahwa
memecahkan masalah polusi plastik semudah menerapkan daur ulang atau
membersihkan botol kosong. Faktanya adalah bahwa sampah plastik menyebabkan
masalah dari skala besar hingga mikroskopis.
Plastik di mana saja. Bahkan pada item-item
yang Anda mungkin tidak berharap untuk menjadi. Karton susu dilapisi plastiK.
Botol air kemasan dibuang dimana saja. Bahkan, beberapa produk mungkin
mengandung manik-manik plastik kecil. Setiap kali salah satu item ini dibuang
atau dicuci di wastafel, polutan beracun memiliki lebih banyak peluang untuk
mencemari dan membahayakan lingkungan.
Plastik lebih murah. Hal ini merupakan salah
satu item yang paling banyak tersedia dan digunakan secara berlebihan di dunia
saat ini. Ketika dibuang, sampah berbahan baku plastik tidak terurai dengan
mudah. Perlu puluhan tahun untuk terurai. Sampah yang mengandung plastik
mencemari tanah atau udara di dekatnya ketika dibakar di udara terbuka.
Sampah plastik membawa dampak negatif yang
luar biasa bagi manusia dan lingkungan.
Pengelolaan Limbah Plastik
Untuk mengatasi persoalan pencemaran sampah
dari plastik, kita dapat berkontribusi dengan cara hidup ramah lingkungan.
Berbagai cara tersebut antara lain adalah:
Daur ulang
1.Memisahkan produk sampah plastik dari jenis
sampah lainnya, untuk kemudian di daur ulang. 2.Mendaur ulang sampah plastik
atau menggunakannya sebagai pembangkit tenaga listrik dianggap dapat
meminimalkan masalah tersebut. 3.Namun, banyak dari plastik yang dikumpulkan
untuk didaur ulang hanya dikirim ke negara-negara yang memiliki peraturan
lingkungan rendah. 4.Terlebih, membakar plastik untuk energi juga membutuhkan
kontrol emisi udara, abu. 5.Sementara emisi dan abu hasil pembakaran juga
berpotensi merusak kesehatan dan lingkungan.
Meskipun demikian, daur ulang dapat mengurangi
jumlah sampah berbahan plastik yang dibuang ke tanah, dibakar. Daur ulang juga
dapat menjadi salah satu industri miliaran dolar. Begini cara menghasilkan uang
dari sampah
Sebagai warga masyarakat, penting bagi kita
untuk berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup. Upaya yang
dapat kita lakukan untuk mengatasi sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari
antara lain:
1.Menggunakan bak sampah untuk membuang botol
air plastik, wadah makanan dan bahan plastik lainnya.
2.Hindari membuang sampah dari plastik di
ruang terbuka, tempat umum, saluran air, sungai, pantai, laut dan sumber daya
alam lainnya.
3.Ikuti peraturan pemerintah yang berkaitan
dengan manajemen plastik.
4.Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan dan bahaya sampah plastik, misalnya menginformasikan kepada kerabat
atau tetangga.
5.Ikut gotong royong membersihkan lingkungan
sekitar rumah dari sampah, termasuk sampah yang terbuat dari plastik.
Dengan melakukan berbagai langkah tersebut,
kita dapat mengendalikan penggunaan plastik dan pencemaran sampahnya. Ini
berarti kita memberikan sumbangsih untuk menurunkan pencemaran sampah plastik
pada lingkungan hidup.Bilqis Talitha Hanim, Hilman Setiawan & Rival Alfa Robbi
0 Komentar