Jumat, 22 Desember 2020 menjadi hari terakhir dilangsungkannya kegiatan Taruna Melati Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Solokuro di Komplek Pondok Pesantren Al-Jihad Payaman. Hari terakhir ini menjadi puncak kegiatan ini. Setelah shalat jama'ah shubuh dan tadarus makna, acara dilanjutkan dengan olahraga bersama dan seru-seruan dengan game-game menarik.
Mengingat tema kegiatan PKDTM kali ini berkenaan dengan sosial, maka pada hari ketiga ini peserta diajak mendalami tentang analisis sosial dan menghubungkannya dengan fenomena sosial yang ada di masyarakat sekitar daerah itu.
Pukul 07.30 WIB, peseta diajak mengenal apa itu analisis sosial pada materi yang disampaikan oleh Bapak Shobikin Amin. Secara umum peserta masih awam soal analisis sosial, tetapi dengan pembawaan yang baik serta cara penyampaian yang menarik dari pemateri, peserta bisa lebih mudah memahaminya.
Tidak hanya diberi materi, peserta taruna melati juga diajak turun ke masyarakat untuk praktek analisis sosial. Peserta diajak mengidentifikasi problematika sosial terkait sampah. Tema 'sampah' ini dipilih karena adanya tempat pembuangan sampah di desa itu yang karena sangking banyaknya sampah yang dibuang di tempat itu, hingga banyak sampah yang meluber ke area jalan dan memberikan banyak dampak ke masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan sangat menarik untuk didiskusikan.
"Praktek AnSos kali ini, kalian kita bagi menjadi 10 kelompok. Tiap kelompok harus mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait pengelolaan sampah ke masyarakat sekitar, pemerintah desa, guru, pedagang dan tokoh masyarakat untuk nantinya kita diskusikan bareng di sini. Bisa dipahami?" Jelas Ananda Putri Fidiawati selaku Master Of Training.
Setelah satu jam menganalisis problem itu ke masyarakat, peserta dikumpulkan kembali untuk mendiskusikan informasi yang telah mereka peroleh. Seluruh peserta ikut berbicara, semua berusaha mencari akar permasalahan dan solusi terbaik untuk masalah tersebut. Hasil diskusi ini tidak sia-sia. Banyak informasi baru, pemikiran baru dan hal-hal baru lainnya yang membuka cara pandang mereka terhadap problematika ini menjadi lebih luas.
"Taruna Melati ini tidak akan berguna jika kalian tida berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jadi setelah ini kalian harus benar-benar bergerak dan memberikan pengaruh yang lebih baik ke masyarakat sekitar." Ujar Husnul Abid seusai diskusi tadi ditutup.
Setelah pembahasan RTL, Pukul 16.30 rangkaian acara ditutup dengan Do'a dan menyanyikan 'Janji Kader' bersama. Seluruh peserta dan panitia ikut larut dalam syair lagu tersebut. Satu putongan kalimat yang benar-benar menyentuh, 'Sudah siapkah aku ini menjadi kader yang sejati.'. Banyak pesan-pesan yang disampaikan ketua panitia pelaksana dan ketua umum PC IPM Solokuro dalam sambutan penutupnya. Intinya peserta diharapkan bisa menjadi kader IPM yang tangguh dan semangat dalam berjuang.
Sebelum berpamitan, foto bersama dilakukan seluruh panitia dan peserta sebagai dokumentasi akhir. Secara keseluruhan kegiatan PKDTM 1 ini berjalan dengan lancar.
1 Komentar
mantapp
BalasHapus